Pesona Bukit Unta Batu Daya (2)

Desa Batu Daya, itulah sebutan atau nama sebuah desa yang (agak) terpencil yang berada di Kabupaten Ketapang, lebih tepatnya di Kecamatan Simpang Dua. Masyarakat menamakan desa yang ditinggali sejak beberapa generasi terdahulu ini Desa Batu Daya bukan tidak mengandung maksud, desa ini dinamakan Desa Batu Daya karena memiliki ikon unik yang sangat menakjubkan. ya, Batu Daya atau yang sering dikenal dengan Bukit Unta.
Secara administratif, Desa Batu Daya ini terbagi menjadi dua dusun saja, yaitu Dusun Keranji dan Dusun Tunas Harapan. Dusun Keranji terletak + 30 km dari Bukit Unta dan memiliki penduduk sekitar 200 kepala keluarga, sedangkan Dusun Tunas Harapan hanya sekitar 2 km di bawah kaki Batu Daya, selain sangat dekat dengan Bukit Unta, dusun ini juga hanya memiliki 3 kepala keluarga. Desa ini cukup jauh dari ibukota provinsi Kalbar, Pontianak, waktu yang ditempuh bisa mencapai + 9 jam.
penduduk asli Desa Batu Daya merupakan masyarakat petani yang bersuku dayak Lambo Setungkung dan masih sangat kental dengan adat istiadat nenek moyang.
dengan adat istiadat yang dipegang teguh masyarakat Batu Daya inilah Tebing Unta masih dapat berdiri dengan gagahnya tanpa adanya kerusakan dan masyarakat Indonesia dapat melihatnya langsung sampai saat ini.
Bukit atau Tebing Unta dikategorikan sebagai salah satu tebing terbesar di Kalimantan Barat selain Bukit Kelam bahkan masuk dalam kategori kiblat pemanjat nasional dan internasional, istilah untuk Bukit Unta ini sangat tidak berlebihan, karena sudah dipanjat oleh beberapa mahasiswa dari Universitas Indonesia dan terakhir sukses dipanjat sampai kepuncak oleh 3 pemanjat dari Jepang tahun 2012 dan tahun 2013 yang saat itu didampingi oleh tim Panjat Tebing Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Tanjungpura (MAPALA UNTAN). Selain besar dan tinggi, Tebing Unta juga Indah nan menawan dengan bentuknya yang unik, seperti unta serta berada di hutan tropis yang cukup lebat.
Uniknya, bukit yang sebagian memiliki tebing disisi Selatan ini terdiri dari 3 bagian batu yang memiliki bentuk yang berbeda-beda jika dilihat dari sisi yang berbeda pula. Batu terbesar yang merupakan bagian punuk unta ini diberi nama Batu Daya, batu kedua yang berada di belakang Batu Daya itu disebut Kuang Kande’ dan terakhir bagian kepala unta diberi nama Belah Hulu dengan ketinggian ± 400-700 mdpt.
walaupun Tebing Unta ini masuk dalam kawasan Hutan Lindung Kabupaten Ketapang, hampir sekeliling Tebing Unta sudah tidak ada hutan, yang terlihat hanya sawit-sawit. Hutan semakin gundul, global semakin panas, banjir mulai merata dimana-mana, binatang-binatang pun punah secara perlahan akibat habitatnya rusak yang disebabkan oleh penebangan hutan yang kemudian ditanami sawit oleh perusahaan.
Tampak keprihatinan dari seluruh masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Desa Batu Daya melihat kondisi hutan Batu Daya yang semaikin lama semakin gundul. salah seorang yang menunjukkan keprihatinannya dalam akun facebooknya yang penulis baca, penggalan tulisannya seperti ini "Masyarakat Desa Batu Daya saat ini merasa terjajah dengan adanya penggarapan lahan disaat Indonesia yang sudah merdeka. Maka daripada itu kami memohon dengan sangat hormat kepada Instansi-instansi terkait khususnya Pemerintah daerah Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat untuk segera menindaklanjuti perihal masalah yang sudah sangat meresahkan masyarakat Desa Batu Daya.dan sudah banyak pemberitahuan yang dilakukan, tinggal respon pemerintah yang belum nampak sampai saat ini." (Bethly Awan-facebook).
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh semua elemen dalam hal pembukaan lahan, termasuk dampak-dampak yang akan disebabkan oleh kegiatan tersebut.
'Gue Locek'

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »